Minggu, 12 Juni 2011

Jepang Desak PLTN Fukushima Bayar Kompensasi

 Pemerintah Jepang memerintahkan perusahan Tokyo Electronic Power Co. (Tepco), pemilik reaktor nuklir bermasalah di Fukushima, untuk segera membayarkan kompensasi kepada warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Per kepala keluarga, kompensasi dari Tepco diperkirakan bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Jepang, Banri Kaieda, pada Jumat, 15 April 2011, dilansir dari laman Associated Press. Dia mengatakan Tepco akan membayar kompensasi bagi keluarga dievakuasi sebesar 1 juta yen (Rp103 juta), dan bagi individu yang terpaksa dievakuasi kompensasinya sebesar 750.000 yen (Rp77 juta).

"Tedapat sekitar 150 pusat evakuasi. Akan membutuhkan sedikit waktu sampai semua warga dapat uang tersebut. Tapi kami ingin agar perusahaan Tepco bertindak cepat untuk keselamatan para warga," ujar Kaieda.

Juru bicara Kementerian Perdagangan Jepang, Hiroaki Wada, mengatakan biaya kompensasi ini bisa lebih besar lagi, tergantung keadaan para warga dievakuasi. Selain itu, kompensasi tidak hanya akan diberikan kepada mereka yang hidup di radius 20 km dari Pembangkit LIstrik Tenaga Nuklir (PLTN), namun juga kepada 48.000 kepala keluarga yang hidup di radius 30 kilometer dari PLTN.

Presiden Tepco, Masataka Shimizu, diperkirakan akan mengumumkan resmi pemberian kompensasi pada Jumat ini. Pemberian kompensasi dirasa penting oleh warga, sebab sejak mereka terpaksa mengungsi 13 Maret lalu akibat krisis nuklir, mereka tak dapat mencari nafkah, dan kehilangan pekerjaannya.

Kebocoran radiasi dari PLTN tersebut juga telah mengkontaminasi tanaman pertanian warga. Para nelayan tak dapat menjual hasil tangkapannya karena ancaman radiasi. Petani dan nelayan inilah yang paling menderita akibat krisis, dan mereka diperkirakan akan mendapat jatah kompensasi terbanyak.

Sementara itu, pihak Tepco masih berjuang mengendalikan reaktor di Fukushima. Selasa lalu, tingkat radiasi di PLTN ini memuncak hingga level 7. Di level ini, kebocoran radioaktif dianggap mengancam kehidupan di areal yang luas. Satu-satunya krisis nuklir pernah mencapai level ini adalah krisis Chernobyl, yang membuat kota ini menjadi kota mati, dan ribuan warganya menderita penyakit.

 
ayodoooong JEPANG BANGKIT yeah \(^o^)/



credits : http://www.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar